5 Rekomendasi Wisata Kuliner Terbaik di Indonesia. Indonesia bukan cuma destinasi alam, tapi juga surga rasa yang bikin lidah tak pernah bosan. Di akhir 2025 ini, tren kuliner lokal makin meledak berkat TikTok dan festival makanan daerah, dari Aceh sampai Papua. Kami pilih lima kota yang wajib dikunjungi kalau kamu food traveler sejati: Banda Aceh (mie Aceh & kopi), Yogyakarta (gudeg & angkringan), Bandung (kuliner Sunda modern), Makassar (coto & seafood), dan Manado (ekstrim tapi nagih). Budget per kota 3 hari 2 malam rata-rata Rp1,5-2 juta sudah termasuk makan sampai kenyang, tiket, dan penginapan murah. Siap bikin perut dan dompet sama-sama senang? Ini daftarnya.
Wisata Kuliner Banda Aceh: Mie Aceh, Kopi Sanger, dan Rasa Damai
Banda Aceh kini jadi kiblat kuliner halal yang ramah semua kalangan. Mie Aceh di warung Mie Razali atau Mie Titi—mie kuning tebal tumis dengan daging sapi, udang, atau kepiting—porsi jumbo cuma Rp35-50 ribu. Kuahnya bisa kari atau goreng, pedasnya bikin mata melek. Malam hari, mampir ke Ulee Kareng buat kopi sanger (kopi susu telur kocok) di Kedai Kopi Solong—Rp15 ribu per gelas, legend sejak 1970-an. Jangan lewatkan ayam tangkap (ayam goreng daun kari & pandan) dan roti cane kari kambing. Tiket pesawat PP Jakarta-Banda Aceh mulai Rp1,2 juta, penginapan Rp300 ribu per malam. Tiga hari sudah cukup buat coba 20 menu berbeda.
Wisata Kuliner Yogyakarta: Gudeg, Angkringan, dan Kopi Joss
Jogja tetap juara kuliner murah meriah. Gudeg Yu Djum (sejak 1951) atau Gudeg Pawon (buka tengah malam) porsi Rp35-45 ribu sudah lengkap dengan ayam kampung dan krecek pedas. Malam hari, angkringan Lik Man dekat Tugu—nasi kucing Rp3 ribu, sate telur puyuh Rp2 ribu, dan kopi joss (kopi celup arang panas) Rp5 ribu. Pagi harinya, mampir ke Pasar Beringharjo buat bakpia Pathok 35 ribu per kotak atau sate klatak Pak Pong di Bantul. Tiket pesawat PP Jakarta-Jogja mulai Rp700 ribu, homestay Rp200 ribu per malam. Jogja ini ibarat kuliner 24 jam yang nggak pernah tidur.
Bandung: Dari Seblak Kekinian sampai Nasi Timbel Klasik
Bandung sekarang campur tradisi dan modern. Seblak Jebred Cobek atau Seblak Laiker—kerupuk basah pedas dengan topping ceker, bakso, sampai wagyu—Rp25-40 ribu. Klasiknya, nasi timbel komplit di Iga Bakar Mas Giri atau sate maranggi Purwakarta yang cabangnya banyak di Lembang. Sore hari, mampir ke Batagor Kingsley (sejak 1970-an) atau cimol dan cireng di Cartil Street Food. Malam minggu, Cibadak Food Street jadi surga: mulai soto mie, kupat tahu, sampai es cendol Elizabeth. Tiket kereta Jakarta-Bandung Rp150 ribu, penginapan Rp350 ribu per malam—penuh pilihan halal dan non-halal.
Makassar: Coto, Seafood, dan Pisang Epe
Makassar adalah definisi laut di piring. Coto Makassar di Coto Nusantara atau Coto Ranggong—kuah kaldu sapi kental dengan jeroan dan ketupat—Rp35-50 ribu. Malam hari, Losari wajib: ikan bakar jimbaran, kepiting saus padang, atau udang goreng tepung di Pantai Akkarena—harga per kilo mulai Rp120 ribu, cukup buat 3-4 orang. Jajanan legendaris: pisang epe (pisang bakar saus gula merah) Rp15 ribu dan saraba (wedang jahe susu khas Bugis). Tiket pesawat PP Jakarta-Makassar mulai Rp1,4 juta, penginapan Rp300 ribu per malam. Tiga hari bisa habis 15 menu laut.
Wisata Kuliner Manado: Tinutuan, Rica-Rica, dan Kuliner Ekstrim
Manado adalah tantangan rasa paling berani. Tinutuan (bubur Manado sayur labu dan jagung) di Jalan Wakeke—Rp20 ribu, sarapan sehat sejak jam 5 pagi. Rica-rica ayam atau babi di RM Dabu-Dabu—pedasnya bikin orang Sumatera pun menyerah—Rp45 ribu. Yang ekstrim: paniki (kelelawar kuah hitam), rw (anjing), dan ikan bakar dabu-dabu lalapan di Boulevard. Malam hari, mampir ke Pisang Goreng 99 atau klappertaart legendaris. Tiket pesawat PP Jakarta-Manado mulai Rp1,6 juta, penginapan Rp350 ribu per malam. Tiga hari cukup buat coba dari yang halal sampai yang “berani”.
Kesimpulan
Banda Aceh, Jogja, Bandung, Makassar, dan Manado—lima kota ini mewakili kekayaan rasa Indonesia dari barat sampai timur. Budget total keliling kelimanya 10-12 hari bisa di bawah Rp10 juta per orang sudah all-in, penuh cerita, dan perut selalu kenyang. Kuliner terbaik Indonesia bukan di restoran bintang lima, tapi di warung pinggir jalan yang punya sejarah puluhan tahun. Jadi, kapan kamu mulai food trip impianmu? Perut kosong, tiket sudah di tangan—Indonesia menunggu untuk disantap!
